Monday, December 22, 2025
Google search engine
HomeEntertainmentROSARIO (2025), Di Balik Tirai Kutukan Dan Keterasingan Modern

ROSARIO (2025), Di Balik Tirai Kutukan Dan Keterasingan Modern

IndonesianJournal.id, Jakarta – Di tengah gempuran film horor dengan formula jump scare, sutradara Felipe Vargas menghadirkan ROSARIO (2025) sebagai upaya sinema yang ambisius untuk memadukan kengerian spiritual dengan keterasingan kehidupan modern.

Film ini didukung sinematografi apik, Nicolás Wong Díaz. Jelas berupaya membangun fondasi horor yang lebih bertekstur, jauh dari sekadar mengejutkan. Alih-alih fokus pada kengerian instan, Vargas tampaknya memprioritaskan pembangunan suasana mencekam yang perlahan mengikat penonton, menjadikan setiap sudut ruang sebagai saksi bisu ritual masa lalu yang telah mengikat sang tokoh utama.

Film memperkenalkan Rosario “Rose” Fuentes (diperankan oleh Emeraude Toubia), seorang pialang saham di Wall Street yang mendefinisikan hidupnya dengan rasionalitas, efisiensi, dan logika yang berjarak dari segala hal spiritual.

Kehidupannya yang teratur sontak berbalik ketika kabar duka datang, menyeretnya kembali ke apartemen tua New York peninggalan sang nenek, Griselda. Sebuah badai salju yang menjebaknya semalaman menjadi pembuka tirai kengerian yang akan mengikatnya pada sebuah perjanjian terkutuk.

Keunggulan visual menjadi nafas utama dalam penyajian film ini. Nicolás Wong Díaz berhasil menerjemahkan konflik spiritual Griselda menjadi tatanan visual yang kuat. Suasana redup, gelap, dan penuh debu yang digambarkan dalam apartemen tidak hanya berfungsi sebagai latar, tetapi juga karakter yang bercerita. Setiap bidikan dipenuhi petunjuk visual tentang ritual gelap yang telah dilakukan, berhasil memanjakan mata sekaligus memicu rasa penasaran penonton dari detik ke detik.

Emeraude Toubia tampil meyakinkan sebagai poros cerita. Ia sukses menghidupkan Rosario sebagai wanita yang mandiri dan angkuh, namun secara bertahap sisi rapuhnya muncul saat ia berhadapan dengan warisan kelam keluarganya. Transformasi Rosario dari sosok yang skeptis menjadi individu yang berjuang melawan iblis demi membatalkan perjanjian terkutuk, menjadi penggerak utama yang menjaga ketegangan naratif.

Narasi film ini memusatkan perhatian pada perjuangan Rosario seorang diri sehingga pilar emosional ikatan keluarga divisualisasikan dari upaya karakter utama keluar dari kutukan yang menerpanya. Sebagaimana mestinya film horor-misteri, balutan cerita yang penuh plot twist menjadi daya tarik bagi penonton untuk terus mengikutinya sampai akhir.

Secara keseluruhan, ROSARIO (2025) adalah tontonan horor yang berhasil membangun teror melalui atmosfer dan visual efek yang mendebarkan, menjadikannya cukup menegangkan dan layak disaksikan hingga akhir. Kengerian yang dibangun oleh Felipe Vargas cukup membuat penonton terus penasaran. Bagi IJers yang ingin menyaksikan perjuangan Rosario melepas kutukan yang mengikatnya, film ini telah tayang sejak 31 Oktober 2025. (ikhsan)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments