Dengan Konsep Town of Suarasmara hingga Era Winamp Party Portal, Andien Sukses Pukau Penggemar dalam Konser Suarasmara: Perayaan 25 Tahun Berkarya

Indonesian Journal, Jakarta – Menandai 25 tahun perjalanan Andien berkarya di industri musik Indonesia, RedLine dan Kala Svara Metamorfosa mempersembahkan sebuah konser musik bertajuk Suarasmara. Penampilan Andien begitu memukau, mulai sejak awal hingga akhir konser pun berlangsung meriah pada Sabtu (15/11) yang berlokasi di Istora Senayan, Jakarta. Konser ini turut didukung oleh Bank Mandiri dan Telkomsel.
Sejak awal, Konser Suarasmara menampilkan dunia yang hidup dan terus berubah hingga akhir. Penonton diajak masuk ke dunia Andien yang hangat, penuh warna, dan dinamis. Merepresentasikan sosok Andien yang sejak awal karier dikenal gemar bereksperimen, baik dalam gaya berbusana maupun eksplorasi musikal. Dengan arahan kreatif Shadtoto Prasetio sebagai creative director, setiap babak di Konser Suarasmara menghadirkan nuansa dan “dunia” yang berbeda, dari warna musik, tata busana, hingga atmosfer emosinya. Di konser ini, Shadtoto membaginya ke dalam empat babak.
Pada babak pertama bertajuk Town of Suarasmara, penonton diajak memasuki dunia ala Broadway yang cerah dan playful. Tohpati, sebagai music director mempersembahkan kepiawaiannya dalam mengaransemen bentuk jazz orchestra di beberapa lagu pembuka konser ini. Musiknya terdengar grande, namun tetap asyik dinikmati.
Di panggung ini, juga terdapat instalasi mobil-mobilan kardus karya Dusdukduk yang menjadi bagian dari dunia visual Konser Suarasmara. Di Town of Suarasmara, Andien tampil dalam balutan gaun rancangan Hian Tjen.
Babak kedua yang bertajuk Valentina Theatrum, seperti menjadi napas emosional dari Konser Suarasmara. Bersama Indra Lesmana, segmen ini kaya akan nuansa jazz yang kental seperti kala pertama Andien muncul di dunia musik. Dalam enam lagu yang dibawakannya, Andien tampil menawan dalam rancangan Ivan Gunawan, yang kali ini mengeksplorasi gaya dan fabric berbeda dari karya-karyanya sebelumnya. Vina Panduwinata juga tampil di sini dengan lagu iconic-nya.
Memasuki babak ketiga, Windows Wonderland, penonton diajak bernostalgia ke era kejayaan 2000an yang ikonik, namun dikemas dengan sentuhan futuristik khas 2025. Bersama Wijaya 80, Andien membawakan tujuh lagu andalannya, dan dibalut dalam gaun rancangan Dibba, menciptakan kontras menarik antara memori dan modernitas.
Babak penutup Konser Suarasmara bertajuk Winamp Party Portal, menjadi kolaborasi apik bersama White Chorus. Ini seakan jadi penanda Andien yang mampu berkarya melintasi era, sebuah kolaborasi musik criss-cross yang tidak terbayangkan akan muncul dari Andien. Andien menutup konser dengan lagu Sahabat Setia dan tampil penuh gaya lewat busana rancangan Eddy Betty, menghadirkan akhir yang meriah, berkilau, dan penuh euforia.
Dunia Andien di Suarasmara Downtown
Pengalaman Konser Suarasmara tak berhenti di dalam area pertunjukan konser. Sejak langkah pertama memasuki area Istora Senayan, penonton telah diajak memasuki Dunia Andien. Penonton disambut dengan sebuah gerbang yang terbuat dari recycled plastic. Lalu di area foyer, juga hadir ruang pamer interaktif yang menghidupkan semangat perubahan dan keberlanjutan. Penonton pun bisa berfoto dengan leluasa di ruang pamer ini.
Berbagai exhibitor kreatif pun turut hadir, di antaranya Dusdukduk, Viro, Kreaby, Nouvwerk, dan Setali Indonesia, yang menghadirkan karya instalasi dengan pendekatan berkelanjutan dan eksperimental.
Rekosistem juga hadir sebagai partner daur ulang dalam konser ini. Limbah yang dihasilkan dari Konser Suarasmara akan dikelola secara bertanggung jawab dan jejak karbonnya diimbangi lewat program carbon offset, menjadikan area foyer tak sekadar pameran, tetapi juga pernyataan tentang tanggung jawab kreatif terhadap bumi.