Bermitra Dengan LSM, Prancis Perkauat Komitmen Kampanye Global ’16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan’
IndonesianJournal.id, Jakarta – Kedutaan Besar Prancis, Institut français d’Indonésie (IFI) menegaskan kembali komitmennya untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender melalui serangkaian acara publik dan program pendidikan yang diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Kampanye tahunan ini diadakan setiap tahun dari 25 November hingga 10 Desember, dengan tema global 2025 “Bersatu untuk mengakhiri kekerasan digital terhadap semua perempuan”.
Sesuai dengan Strategi Internasional Prancis untuk Diplomasi Luar Negeri Feminis 2025-2030, jaringan diplomatik dan kebudayaan Prancis yang berada dibeberapa kota di Indonesia, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar, menjalin kerja sama dengan masyarakat sipil Indonesia untuk memperkuat pencegahan, meningkatkan kesadaran, dan mempromosikan tindakan kolektif.
Serangkaian acara sedang diselenggarakan di seluruh kepulauan Indonesia, seperti rangkaian seminar diselenggarakan di lima kota di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Pulih dan Aliansi Laki-Laki Baru. Kegiatan ini memperlengkapi para anak muda dengan pengetahuan untuk mengidentifikasi dan keluar dari hubungan toksik, serta meningkatkan kesadaran tentang kekerasan psikologis, fisik, dan digital—termasuk pola manipulasi yang masih umum terjadi di kalangan pemuda.
Acara publik berskala besar juga digelar pada Car Free Day Jakarta pada Minggu, 30 November 2025, di IFI, Jl. MH Thamrin No. 20, Jakarta Pusat. Acara yang tidak dipungut biaya, inklusif, dan ramah keluarga ini menggabungkan seni, budaya, dan social awareness. Dirancang untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang kurang familier dengan isu kekerasan berbasis gender, acara ini mengumpulkan beberapa organisasi yang berkomitmen pada hak-hak perempuan, seperti Yayasan Pulih, Care Indonesia, Never Okay Project, Konde.co, Girl Up Jakarta, dan LP4Y. Secara keseluruhan, acara ini menawarkan aktivitas interaktif dan pengetahuan penting unCFDtuk membantu memperdalam pemahaman tentang tantangan hak-hak perempuan.
Berikut rangkaian kegiatan yang diselenggarakan diberbagai kota di Indonesia:
- Seminar “Love is No Abuse”
– SURABAYA: Universitas Airlangga – 26 November 2025
– AMBON: Universitas Pattimura – 28 November 2025 - Penampilan “Sisters in Danger”
– DEPOK: SMA Cakra Buana Depok – 27 November 2025
– BANDUNG: SMAN 2 Malaya – 28 November 2025 - Acara Car Free Day di IFI Thamrin – JAKARTA (30 November 2025) dengan kegiatan :
– Pertunjukan musik oleh Sisters in Danger x Simponi, pemenang #UNiTEsong Most Popular Award 2017,
– Pertunjukan street dance oleh Gigi Art of Dance, grup tari yang mempromosikan inklusi melalui seni pertunjukan, Diskusi publik tentang “Advokasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Melalui Seni” diadakan pada pukul 10.00 pagi di Mediatek IFI, dengan menghadirkan aktris Ayushita Nugraha; musisi MB. Gamulya (Sisters in Danger x Simponi), yang kelompok musiknya telah menyelenggarakan program edukasi tentang kekerasan berbasis gender sejak 2016 melalui 365 pertunjukan di 62 kota, menjangkau lebih dari 68.000 peserta; penari dan sutradara teater Ara Ajisiwi (EKI Dance Company), yang dikenal karena karyanya yang menyoroti pemberdayaan perempuan; dan psikolog Indriyani Virginia dari Yayasan Pulih, yang membahas peran terapi seni.