Sunday, December 21, 2025
Google search engine
HomeEkonomiPandangan Strategis Mazda Terhadap Dinamika Pasar Otomotif Nasional dan Arah Produk 2026

Pandangan Strategis Mazda Terhadap Dinamika Pasar Otomotif Nasional dan Arah Produk 2026

IndonesianJournal.id, Jakarta – Berdasarkan laporan GAIKINDO pada Q3 tahun 2025 dan analisis pasar otomotif lokal oleh PwC Indonesia (2025), struktur permintaan konsumen terlihat bergeser. Beberapa segmen melemah, sementara segmen lain menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan. Fenomena ini mencerminkan perubahan preferensi konsumen Indonesia.

Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, memberikan perspektif strategis mengenai kondisi tersebut. Menurutnya, dinamika ini menegaskan bahwa keputusan pembelian kendaraan kini semakin multidimensional. “Di Indonesia, sebagian besar orang masih menganggap mobil sebagai means of mobility, elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, banyak orang juga melihat mobil sebagai cara untuk enrich the quality of life, sejalan dengan pemikiran Mazda bahwa the joy of driving may create the joy of living.”

Menjaga Momentum di Tengah Kompetisi yang Bergerak Positif

Kondisi pasar pada Q3 tahun 2025 menunjukkan kompetisi yang semakin sehat. Di tengah perlambatan beberapa segmen, Mazda menjadi salah satu brand yang mampu menjaga stabilitas performa-nya. Ricky menyampaikan bahwa Mazda hanya mengalami penurunan 0,12% market share pada Oktober 2025, lebih rendah dibanding beberapa pabrikan Jepang lain yang terkoreksi 2–3%.*

Pada level retail, kontraksi sebesar 39% hingga 44% terjadi pada beberapa brand kompetitor asal Jepang dan Eropa di segmen kendaraan premium, sementara Mazda berada di 29%, ditopang oleh performa stabil Mazda CX-5, Mazda CX-3, dan Mazda 3 Hatchback, line-up yang dikenal dengan keindahan desain dan karakter berkendara khas Mazda.*

Emotional appeal adalah kekuatan kami. Konsumen membeli bukan hanya karena logika, tetapi juga cinta terhadap desain dan kualitas produk Mazda,” ujar Ricky.

Konsumen kini semakin cermat menilai Total Ownership Cost (TOC), yang mencakup biaya aftersales (service & maintenance), biaya registrasi dan administrasi, hingga nilai jual kembali (resale value). Seluruh aspek TOC ini membentuk fondasi rasional dalam pengambilan keputusan.

Ricky menegaskan bahwa Mazda tidak mengabaikan TOC maupun kelengkapan fitur yang relevan. “Mazda menambahkan emotional value yang membedakan kami, mulai dari KODO Design, Jinba Ittai, hingga pengalaman berkendara yang menyatu antara manusia dan mesin.”

Mazda memandang kenyamanan, desain, dan driving experience sebagai sebuah “lapisan” setelah aspek rasional terpenuhi. Seiring meningkat-nya kesejahteraan konsumen, preferensi terhadap desain dan kenyamanan semakin menguat.

Untuk tahun 2026, Mazda melihat peluang pemulihan yang bertahap. Semester pertama diperkirakan masih stabil, sementara akselerasi pertumbuhan dapat terjadi pada semester kedua. Pemulihan ini memerlukan prasyarat seperti stabilitas sosial, birokrasi yang memudahkan, kompetisi industri yang positif, dan sinergi lintas ekosistem.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments