x
Lifestyle Seni

Agenda ASETI, LINI Sosialisasikan Tari Keroncong Nusantara ke Masyarakat

Agenda ASETI, LINI Sosialisasikan Tari Keroncong Nusantara ke Masyarakat
  • PublishedJune 15, 2025

IndonesianJournal.id, Jakarta – Sukses diperkenalkan pada 20 Mei 2025, Tari Keroncong Nusantara kembali disosialisasikan kepada masyarakat luas oleh LINI (Lembaga Irama Nasional Indonesia) dan ASETI (Asosiasi Seniman Tari Indonesia) di Gedung Persada Halim Perdana Kusama, Sabtu (14/6).

Kepada awak media, Agustina Rochyanti sebagai Ketua Umum Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) mengatakan bahwa ASETI bersama LINI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga yang berkontribusi dalam mencatatkan, mendokumentasikan, mensosialisasikan, serta memberikan masukan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk pengembangan Irama yang ada agar semua nama-nama irama ini menjadikan khasanah dunia musik di tanah air semakin berkembang, maju, dan memberikan nilai ekonomi/monetisasi dan peningkatan kesejahteraan bagi insan yang terkait didalamnya.

“Dalam buku yang berjudul “Indonesia Darurat Irama” karya Rudy Octave, tersirat sebuah hipotesa bahwa ragam irama bisa di identifikasi oleh penikmatnya dengan berbagai cara salah satunya adalah ragam pola gerak tubuh atau yg biasa disebut “Tari”. Menikmati irama lewat gerakan tari akan menambah nilai musik itu sendiri, irama dan tari menjadi suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu LINI (Lembaga Irama Nasional Indonesia) bekerjasama dengan ASETI (Asosiasi Seniman Tari Indonesia) menciptakan terobosan kreatif dengan menciptakan pola gerak dari tari pergaulan atau biasa disebut Social Dance,” jelas Agustina Rochyanti.

Agustini juga mengatakan bahwa gerak tari dan irama adalah dua elemen penting dalam seni tari. Irama dalam musik berfungsi untuk mengatur waktu dan memperjelas gerakan tari, serta menciptakan suasana atau ilustrasi tertentu.

“Gerakan tari yang sinkron dengan irama musik akan menciptakan harmoni dan keindahan dalam tarian. Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam memperkaya khasanah pengembangan dan pemanfaatan musik Keroncong tanah air serta memberi pondasi agar penetapan warisan budaya UNESCO terhadap Keroncong dapat disegerakan. Penciptaan ragam gerak Tari Keroncong Nusantara yang saat ini sedang dalam proses HAKI, digawangi oleh para seniman tari Gita Novia, Aty Widyawati, Wahyuni Dauli, Agustina Rochyanti dan Atien Kisam,” jelasnya.

“Ini menjadi harapan kita bersama bahwa tari pergaulan atau social dance Tari Keroncong Nusantara dapat dinikmati dan dipraktekanoleh segala komunitas penari seperti komunitas Line Dance, Komunitas Aerobik, Komunitas Senam, maupun Komunitas Tari dari segala institusi di seluruh Indonesia,” tambahnya.

“Bertepatan dengan momentum Reuni Alumni SMA 42 angkatan ’89 bertajuk “36 Tahun Bersahabat and more !”, LINI, ASETI, bersama para Alumni SMA 42 angkatan ’89 melakukan pemecahan “Rekor 100 orang Menari Tari Keroncong Nusantara” yang berlokasi di Executive Club Persada, Ruang Hercules, Halim, Jakarta Timur. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi kami dalam pengembangan dan pelestarian budaya Indonesia,” ujar Edi Sampurno selaku ketua Alumni 42 89 periode 2024/2025.

“Wujud kecintaan kami terhadap budaya nusantara dimana rekan- rekan alumni mempunyai semangat melestarikan seni budaya lewat Tari Keroncong Nusantara ini.”, tambah Yogo Voluntoro sebagai wakil Alumni 42 89 periode 2024/2025.

“Pekerjaan kita masih banyak, bukan hanya di keroncong saja, masih banyak irama- irama lain yang bisa kita sosialisasikan sehingga mampu mengangkat dirinya ke kancah permusikan nasional, dan bisa jadi salah satu irama kita menjadi kiblat musik dunia. LINI dan ASETI tidak dapat berjalan tanpa peran serta kita semua sebagai anak-anak terbaik bangsa agar pekerjaan mulia ini dapat terlaksana dengan baik,” tutupnya. (Haris)

Written By
Tim Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!