Bersama Jajaran Pendidik Dari UNJ, DRI Clinic Wujudkan Komitmen Sosialisasi Cedera Otot

IndonesianJournal.id, Tangerang – Banyak orang mengira nyeri otot atau cedera yang tak kunjung sembuh disebabkan oleh lemahnya otot. Padahal, sumber masalah sering kali ada pada sistem saraf. Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara DRI CONNECT: Media & Community Day yang digelar DRI Clinic di Bintaro, Kamis (16/10), dengan menghadirkan sejumlah pembicar, antara lain dr. Irca Ahyar, Sp.N., DFIDN, Dokter Spesialis Neurologi sekaligus Direktur DRI Clinic, serta Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Irca, banyak kasus cedera yang tidak kunjung pulih karena terapi hanya berfokus pada gejala otot tanpa menelusuri jalur saraf yang terganggu. “Pasien sering datang dengan keluhan yang sama, padahal sudah fisioterapi, stretching, atau bahkan istirahat cukup. Tapi nyerinya muncul lagi. Itu tandanya ada sinyal dari sistem saraf yang tidak seimbang. Ototnya tidak salah, tapi sarafnya yang belum pulih,” ujarnya.
Pada momen ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Universitas Negeri Jakarta dan DRI Clinic dengan penandatanganan MoU sebagai langkah nyata antara akademisi dan praktisi.
Prof.Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd dari UNJ mengungkapkan banyaknya masyarakat kurang melakukan pemanasan saat berolahraga sehingga resiko cedera semakin besar.
“Banyak orang memaksa untuk tetap berolahraga walau tubuh sudah memberi sinyal lelah. Lalu apa yang harus dilakukan? Selalu lakukan stretching atau pemanasan yang cukup sebelum berolahraga. Lakukan latihan secara berkala dalam waktu 24 jam agar kandungan asam laktat berkurang. Jika saat latihan kita sudah merasa kelelahan hingga hilang keseimbangan, maka jangan dilanjutkan karena itu sinyal batas tubuh untuk berhenti.” prof. Nofi menegaskan.
Hingga saat ini tercatat, keluhan gangguan Low back pain adalah salah satu penyebab nyeri terbesar di dunia. 1 dari 3 orang berusia 40 tahun di Indonesia mengalami gangguan low back pain dan tidak tertangani dengan baik. Kebiasaan terlalu lama duduk menjadi salah satu penyebabnya. Dilain sisi, sebanyak 40% cedera saraf disebabkan dari cedera otot saat berolahraga.
DRI Clinic adalah pusat spesialis kesehatan yang fokus pada layanan neurologi, rehabilitasi fisik, kedokteran olahraga, dan penyakit dalam, yang beroperasi sejak tahun 2017. Klinik ini menyediakan berbagai layanan seperti fisioterapi, penanganan cedera olahraga, manajemen nyeri, dan konsultasi medis untuk meningkatkan performa dan kualitas hidup pasien.
Fokus utama: Neurologi, rehabilitasi fisik, kedokteran olahraga, dan penyakit dalam.
Layanan: Konsultasi spesialis, evaluasi, diagnostik, terapi fisik, perawatan cedera olahraga, dan home visit (layanan kunjungan ke rumah).
Spesialisasi
-Neurologi: Melayani evaluasi, konsultasi, dan manajemen nyeri neurologis.
-Kedokteran Olahraga: Menangani diagnosis dan perawatan masalah terkait olahraga, baik untuk atlet maupun individu yang ingin meningkatkan performa.
-Rehabilitasi Fisik: Membantu pemulihan fungsi tubuh dan peningkatan kualitas hidup melalui terapi fisik.
“Harapan kami kolaborasi ini bisa membantu mensosialisasikan penanganan yang tepat dan bermanfaat sehingga membantu masyarakat untuk memahami dan menjaga kondisi tubuh masing-masing. Penanganan pastinya dilakukan sesuai dengan kondisi tertentu karena setiap orang punya sistem yang berbeda.” Tutup dr. Irca.