x
Entertainment

Come And See Picture Hadirkan Kisah Malin Kundang Dengan Interprestasi Berbeda

Come And See Picture Hadirkan Kisah Malin Kundang Dengan Interprestasi Berbeda
  • PublishedOctober 2, 2025

IndonesianJournal.id, Jakarta – Cerita Rakyat Sumatera Barat, Malin Kundang, salah satu legenda yang cukup dikenal di tengah masyarakat Indonesia. Cerita yang menggambarkan kasih sayang ibu untuk anaknya diceritakan turun temurun sehingga tidak lekang oleh waktu.

Joko Anwar bersama rumah produksi Come and See Pictures mencoba mengangkat kisah Malin Kundang ini dengan interprestasi berbeda dari cerita aslinya dengan judul Legenda Kelam Malin Kundang. Memadukan dua sutradara debut Rafki Hidayat & Kevin Rahardjo, Legenda Kelam Malin Kundang diterjemahkan dalam konteks manusia modern tanpa meninggalkan kekhasan kisah legenda ini yang kental dengan budaya Minang.

Menjelang tayang filmnya di bioskop pada 27 November, Legenda Kelam Malin Kundang merilis official trailer yang menampilkan sebuah kisah kelam dengan balutan misteri. Dalam trailer tersebut mengajak kita untuk menelusuri kebenaran dan akar dari tokoh utama, Alif (Rio Dewanto), yang kini hidup harmonis bersama keluarga kecilnya. Namun, seperti lukisan-lukisan mikro yang Alif buat, ada rahasia-rahasia yang kian terungkap. Alif tak ingat wajah ibunya. Ia bahkan tak tahu bagaimana sebenarnya asal-usul akarnya. Situasi semakin kacau di kepala Alif, saat sang Ibu (Vonny Anggraini) datang ke rumah Alif dan keluarga.

Ditemui pada moment peluncuran official trailer di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (1/10), produser dan penulis skenario Joko Anwar memaparkan, “Tema yang kami bawa adalah intergenerational trauma. Apakah sesuatu yang menjadi beban dari generasi sebelumnya harus tetap dirasakan oleh generasi penerus? Bukan hanya pada tatanan keluarga, namun dalam konteks yang lebih besar, dalam tatanan bangsa. Apakah beban generasi sebelumnya dengan segala macam permasalahannya, apakah sebagai generasi yang melanjutkan kehidupan memang harus menerima beban tersebut, atau bisa menolak dan memulai dari kertas kosong? Itu yang menjadi keresahan kami ketika membuat film Legenda Kelam Malin Kundang.”

Pengembangan cerita Legenda Kelam Malin Kundang membutuhkan proses yang tak sebentar. Di film ini, Rafki dan Kevin membawa kejujuran tentang apa yang menjadi keresahan mereka.

“Kami berusaha untuk menampilkan karakter dan ceritanya dengan jujur. Berbagai hal yang dialami karakter di film, juga pernah dialami oleh kami sebagai manusia. Bagaimana karakter bersikap, impuls yang diberikan ke pemeran, sedikit banyak ada hal yang kami bisa relate. Kami mencoba menginterpretasikan apa yang pernah kami rasakan di kehidupan sehari-hari di film ini,” ujar sutradara Rafki Hidayat & Kevin Rahardjo.

Rio Dewanto, yang memerankan karakter Alif menuturkan film ini memiliki lapisan karakterisasi yang akan membawa penonton ke sebuah misteri. Dengan interpretasi baru karakter Malin dalam legenda rakyat ikonik Malin Kundang, menurut Rio kisah di film ini membawa kesegaran dengan suara baru.

“Rafki dan Kevin membawa sebuah cerita yang terinspirasi dari salah satu legenda paling dikenal di Indonesia dengan suara dan cara yang baru. Dengan otentisitas keduanya, membuat film ini memiliki pendekatan kreatif yang berbeda sehingga terasa segar. Sebagai karakter, saya diajak untuk menyelami luka manusia yang terjadi antar-generasi,” kata Rio Dewanto.

Sinopsis
Seorang pelukis yang dikenal lewat karya-karya micro painting yang mendunia, baru saja pulih dari kecelakaan. Ketika ia berusaha kembali menjalani hidupnya, seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Tapi dia tidak ingat wajah ibu yang dia tinggalkan 18 tahun yang lalu. Alif (Rio Dewanto) terseret masuk ke dalam sebuah rahasia kelam.

Written By
Tim Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!