IndonesianJournal.id, Jakarta – Tujuh tahun lalu, saat berusia 18 tahun, Ravi Febrian, pemilik brand Ideku Rajut, mencoba bertahan di tengah perubahan zaman. Di saat teman-temannya sibuk kuliah dan mengekplorasi kemampuan diri, Ravi sebagai pemuda asal Garut, Jawa Barat memilih untuk mewujudkan visinya dalam menghidupkan kembali makna rajut di tengah industri fashion yang kian cepat dan mekanis. Keputusan itu bukan tanpa risiko, sambil bergulat dengan realitas bisnis yang harus bertahan tanpa modal besar, tanpa jaringan luas, bahkan tanpa tahu ke mana harus melangkah. Hanya bermodalkan satu mesin rajut manual tua dankeahlian, Ravi membangun bisnisnya hingga ia menemukan platform Shopee di tahun 2020 sebagai harapan untuk pertumbuhan bisnisnya.
Ravi Febrian, Founder Ideku Rajut mengatakan “Menjadi brand owner sudah menjadi mimpi sejak kecil, dan membawa rajut ke ruang yang lebih modern, tapi tetap punya jiwa adalah visi saya sekarang. Bertahun-tahun bekerja dan belajar di industri rajut, saya melihat potensi besar dalam bisnis ini dan akhirnya berani mendirikan Ideku Rajut. Proses pertumbuhannya tidak mudah. Dari awalnya hanya berjualan offline, lalu tutup karena pandemi, sampai akhirnya yakin bahwa berjualan online di Shopee adalah langkah yang tepat. Keputusan itu terbukti pada tahun 2021, ketika toko saya resmi menjadi Shopee Mall setelah setahun berjualan online. Ini tuh bukan hanya tentang berkembang, tetapi tentang waktu dan komitmen dalam memberikan produk berkualitas.”
Perjalanan Ideku Rajut di Ruang Digital: Konsistensi dan Shopee Menjadi Jawabannya
“Benang itu soal kesabaran. Ia akan menunggu sampai kita tahu ingin jadi apa,” ungkap Ravi. Kalimat itu terdengar sederhana, namun di sanalah seluruh filosofi bisnis Ideku Rajut berakar. Bagi Ravi, rajut bukan hanya keterampilan, tapi seni yang sarat makna, setiap simpulnya menyimpan waktu, ketelitian, dan perasaan manusia. Tantangannya pun tak sedikit: tren yang berubah setiap musim, jumlah pengrajin yang makin sedikit, mesin rajut manual yang semakin langka, dan modal yang harus dikumpulkan perlahan.
Butuh usaha, perjuangan dan waktu bagi Ideku Rajut untuk benar-benar berkembang. Dari ciput rajut, cardigan wanita, kaos kaki, leging, topi kupluk, hingga manset lengan panjang, produk-produk buatannya akhirnya berhasil mencuri perhatian pasar. Rahasianya? Ada pada konsistensi kualitas dan keberanian memanfaatkan ruang digital. Melalui Shopee, Ravi menemukan cara untuk membawa produk lokalnya ke panggung yang lebih luas. Tempat belajar, mulai dari cara promosi, mengelola stok, hingga membangun hubungan dengan pelanggan.
Dengan fitur seperti, Iklan Shopee, Shopee Video dan Shopee Affiliate Program, serta berbagai program kampanye tanggal kembar, Ravi belajar menyampaikan cerita di balik setiap produk, dan dari sanalah banyak keajaiban kecil bermula. Kini, Ideku Rajut mampu menjual lebih dari 10.000 produk per bulan, bahkan momen di tengah tahun ini pada puncak kampanye Shopee 7.7 Shopee Mall 2025, penjualan meningkat hingga 5x lipat dibandingkan hari biasa.