x
Others

MMA Global Indonesia Luncurkan “Brand Safety & MarTech 2025″

MMA Global Indonesia Luncurkan “Brand Safety & MarTech 2025″
  • PublishedJune 7, 2025

IndonesianJournal.id, Jakarta – MMA Global Indonesia meluncurkan Brand Safety & MarTech (BSMT) 2025 Annual Industry Report dalam sebuah media gathering yang diadakan hari ini di Emtek Hall, Gedung SCTV, Jakarta. Media Gathering Brand Safety & MarTech 2025 Industry Report Release yang menghadirkan para ahli industri di bidang pemasaran, perwakilan media, dan kontributor menandai momen penting bagi lanskap pemasaran dan periklanan digital di Indonesia.

Pada BMST 2025 ini  menawarkan panduan penting tentang strategi imperatif pertumbuhan bisnis di ranah pemasaran dan periklanan dalam bentuk yang lebih jelas mengenai pertemuan yang terus berkembang antara pola pikir pertumbuhan, ideasi, kreativitas, teknologi, dan kepercayaan konsumen.

Membuka sesi, Shanti Tolani, Country Head & Board of Director Indonesia, MMA Global Indonesia, menyoroti makin mendesaknya organisasi untuk menata ulang strategi seiring digitalisasi Indonesia yang eksponensial dan pertumbuhan bisnis yang berpotensi tinggi. “Masa depan pemasaran terletak pada kepercayaan dan transformasi. Laporan ini memberdayakan pemasar untuk bertindak secara tegas, dengan inovasi, tanggung jawab, dan pandangan yang jelas tentang jalan di depan,” ujarnya.

Kecerdasan Buatan (AI) diproyeksikan akan memberikan dampak transformatif pada perekonomian Indonesia, dengan proyeksi kontribusi AI hingga USD 366 miliar terhadap PDB Indonesia pada 2030. Hal ini tercermin pada sebagian besar pimpinan industri (92%) yang mengakui AI sebagai hal penting untuk mempertahankan daya saing.

Melengkapi revolusi AI, lanskap pemasaran sosial juga menawarkan peluang yang diperluas, dengan Indonesia yang memiliki lebih dari 143 juta pengguna aktif media sosial—basis pengguna terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di kawasan Asia-Pasifik. Selain itu, sebanyak 48,8% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial untuk selalu memperbarui diri mengenai topik yang sedang tren.

Temuan menarik lainnya adalah pasar ritel nasional yang diperkirakan tumbuh sebesar USD 49,9 miliar antara 2025 dan 2029 bersamaan dengan proyeksi kenaikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ketujuh di dunia berdasarkan PDB (PPP) pada 2025. Di antara faktor lainnya, Over-The-Top (OTT) dan Connected TV (CTV) telah muncul sebagai wadah media yang dominan. Pasar OTT Indonesia diproyeksikan mencapai USD 4,45 miliar pada 2027.5 Konsumsi konten CTV tumbuh pesat, didukung proyeksi pertumbuhan tahunan 12,59%6 perangkat smart streaming, menandai pergeseran besar dalam keterlibatan audiens yang mengharuskan jenama memprioritaskan presisi, sensitivitas budaya, dan kecerdasan kontekstual.

Dengan penetrasi internet yang melebihi 77%, lanskap transformasi digital menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi organisasi visioner. Namun, lingkungan digital yang dinamis ini juga menghadirkan tantangan unik, khususnya terkait praktik media yang bertanggung jawab dan keamanan jenama. Rata-rata risiko jenama di Indonesia berada di angka 8,2%, jauh lebih tinggi daripada rata-rata global 4,4%7, menunjukkan risiko yang meningkat bagi jenama yang beroperasi di ranah digital. Hal ini telah memicu pergeseran di mana organisasi secara aktif beraliansi dengan konten tepercaya, mendukung suara yang beragam, dan berpartisipasi secara bermakna dalam percakapan budaya untuk mengubah potensi risiko menjadi peluang pembangunan merek yang otentik.

 

 

Written By
Amanda Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!