Patrion Movement Hadir Sebagai Medium Kolaboratif Anak Bangsa
IndonesianJournal.id, Jakarta – Bertempat di D’Maritime Café N Resto, Cilandak, Jakarta Selatan sebuah Gerakan yang diberi nama PATRION, Patriot Nusantara atau Patrion Movement resmi diluncurkan setelah melalui proses panjang selama lebih kurang 10 tahun.
PATRION lahir dari kegelisahan para pendirinya akan kelestarian budaya Indonesia yang belakangan ini, sedikit demi sedikit terkikis oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
“PATRION Movement hadir sebagai medium kolaboratif yang mengajak seluruh element masyarakat, dari anak muda, siswa, mahasiswa, pekerja seni, komunitas, pelaku usaha, artis dan selebritas, public figure hingga aparatur pemerintahan untuk bersama-sama memperjuangkan dan memelihara nilai-nilai kebangsaan, sebagai bangsa yang memiliki budaya, beradab dan memiliki kreativitas tinggi. Serta memperjuangkan kemajuan Indonesia dengan berfokus pada Pendidikan, budaya dan etika,” ungkap Ichsan Ashadi, Founder PATRION.
Tidak hanya hadir dalam bentuk hiburan digital dengan tokoh-tokoh animasi yang menampilkan keberagaman budaya Indonesia, PATRION juga hadir dalam bentuk interaksi dengan masyarakat, cerita bergambar, karya cipta lagu, program layer lebar, series animasi, program regular dan pastinya merchandise menarik. Dari mulai fashion, buku mewarnai ingga peralatan sehari-hari dengan harapan bisa lebih merangkul masyarakat Indonesia agar lebih peduli dengan kelestarian budaya.
Pada acara peluncuran yang dilakukan pada Rabu (11/6) PATRION memperkenalkan tokoh-tokoh satrianya. Mereka adalah Kunna, Taran, Sanu, Wabu, Kabi, Arun, Asta dan Antis, yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri dengan kostum menarik yang kental dengan budaya nusantara.
