IndonesianJournal.id, Jakarta – Muslim Fashion Festival yang disingkat dengan sebutan MUFFEST menjadi salah satu perhelatan fashion muslim terbesar yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Pada perhelatan MUFFEST+ 2024 yang akan diselenggarakan untuk kesembilan kalinya pada tanggal 8-11 Agustus 2024 di Istora Senayan. Dalam rangkaian acara Road to MUFFEST+ 2024, Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia menyelenggarakan MUFFEST+ Media Viewing pada tanggal 1-3 Maret 2024 bertempat di Ice Palace Lotte Mall, Kuningan, Jakarta.
Mengusung tema “Indonesia As A Hub for Global Modest Fashion”, MUFFEST+ Media Viewing 2024 menampilkan sebanyak 24 desainer dan brand yang mencapai 300 koleksi. Setiap desainer dan brand akan menampilkan ‘pertunjukan’ masing-masing yang bercerita tentang koleksinya, mulai dari konsep desain, produksi, hingga pemasaran di hadapan para fashion editors dan fashion buyers dari e-commerce, department store, reseller, loyal customer, dan lainnya yang secara khusus diundang dalam acara ini.

Lebih lanjut, Ali Charisma, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) menjelaskan, “Perhelatan ini memberikan ruang bagi media untuk menggali lebih dalam sebuah konsep koleksi dari desainer dan brand fesyen muslim Indonesia. Suatu koleksi memiliki story telling yang ingin diketahui oleh publik. Melalui event ini, kami juga bermaksud memberikan panggung dan apresiasi yang setara kepada brand-brand rintisan yang dapat memberikan dampak baik pada industri fesyen dan lingkungannya, meskipun secara komersial dan finansial belum semapan brand-brand besar.”
Keseluruhan koleksi yang dipresentasikan dalam MUFFEST+ Media Viewing ini meliputi ragam gaya busana muslim, antara lain street wear, urban wear, dan evening wear. Fashion presentation pada hari pertama yaitu Fashion Parade I menampilkan koleksi dari ALEZA bertema Elixir Ensemble, HijabChic dengan tema Arabella, Hajeera dengan tema Brisa Sunset to Starlight, GIOMI dengan tema Townspeople, Yanti Adeni X WLOV dengan tema Daphne, dan Batik Chic by Novita Yunus dengan tema Eternal Journey. Kemudian pada hari kedua, Fashion Parade II menampilkan koleksi dari Rose.Ma.Lina X Sofie dengan tema Urban Fusion, Yoha dengan tema Simbiosis, Hannie Hananto dengan tema Mother and Daughter Story, Anggia Handmade dengan tema Soulmate, dan Rosie Rahmadi x Shoes by TXTURE dengan tema Adolescence.
Bersamaan penyelenggaraan MUFFEST+ Media Viewing sejumlah desainer memarkan rancangannya diatas catwalk, berikut beberapa yang berhasil direkam oleh tim jurnalis IndonesianJournal:
Batik Chic
Siluet dalam koleksi ini terdiri dari dress panjang, kimono, outter, celana, coat dan blouse khas Batik Chic dengan aksen bordir dan geometri dari motif brand kami. Dipadukan dengan aksesoris yang biasa digunakan oleh Batik Chic. Koleksi ini dapat digunakan baik untuk kegiatan santai/casual ataupun acara makan malam/formal yang mewah.
MY DAILY HIJAB
Dengan biru muda, sebagai warna yang mendominasi, yang kemudian dipadukan dengan navy putih, stone, grey, orchid dan pink, menggambarkan ketenangan, kepercayaan dan kemurnian dalam sebuah keharmonisan, Jenis ragam fashion yang di gambarkan dengan motif-motif dan bahan yg ringan dan flowy dengan detil puff slevees dan bell slevees. Gaya busana padu padan pada outfit ready to wear dan My Daily Hijab menerjemahkan ke gaya khas Modest Fashion My Daily Hijab dengan perpaduan motif signature flower dipadukan dengan gambaran motif lantai gaya mediteranian.
Mengedepankan prinsip sustainable, memaksimalkan sisa bahan kain perca untuk koleksi fashion sebagai bentuk keperdulian kami terhadap keberlanjutan agar berdampak positif terhadap lingkungan, sosial, ekonomi dan juga pemberdayaan masyarakat sekitar tetap konsisten dijalankan My Daily Hijab sejak 2012 sampai saat ini.
Anggia Handmade
Soulmate dituangkan dalam feminine edgy style diperuntukkan untuk Modest Women’s Wear dengan target usia 35 – 55 tahun. Koleksi ini tersaji dalam 12 look berupa dress inner basic dan outer wastra, dengan silhouette I dan H. Koleksi ini menggunakan Wastra Batik Cirebon yang merupakan Batik Cap dan Printing Pesisir dengan warna yang terang khas Batik Pesisir. Motif Kontemporer dan Geometris yang digunakan dengan bentuk yang agak besar, disertai material polos dari cotton, organza, tulle, chiffone. Kombinasi garis dan titik yang terbalut dalam pallet warna dasar pastel, nude, hijau sage dan harmonisasi transparansi Tenun Sutera Garut.
KURSIENKARZAI
Koleksi ini adalah busana modest dengan teknik bordir dan memadukan pleats terdiri dari dress, abaya, outer dengan look yang lebih feminin. Pemilihan warna lembut seperti sage, off white, lilac, turquoise, menjadi prioritas dikoleksi ini, untuk memberi pilihan tegas warna hitam dan navy menjadikan pelengkap dalam koleksi ini
Giomi
Untuk materialnya sendiri, Giomi memilih burnoti, viscose georgete, sifon bordi dan menggunakan motif abstrak. motif abstrak yang menggambarkan bagian2 dari ciri khas kota. Seperti rumah padat penduduk, banyak persimpangan jalan, bagian dari apartement, dan motif abstrak campuran yang mana menggambarkan keberagaman manusia, problematik, dan urusan dikehidupan kota.
Memilih warna navy dan hitam, koleksi Giomi ini hadir dengan siluet jalan kota dalam 12 look.