IndonesianJournal.id, Jakarta – Meneruskan komitmentnya dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas gloal, Sampoerna University membekali mahasiswanya melalui pengetahuan, keterampilan, dan pendekatan inovatif untuk mempercepat transformasi digital serta menyiapkan lulusannya agar dapat memaksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi. Untuk mendukung hal itu, Sampoerna University memperkenalkan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengalaman pembelajaran mahasiswa.
Surya Danusaputro Liman, Ph.D. selaku Dean of Faculty of Engineering and Technology Sampoerna University pada siaran pers yang diterima tim redaksi IndonesianJournal beberapa waktu yang lalu, menjelaskan bahwa institusi pendidikan di Indonesia harus bertransformasi dan melakukan pendekatan inovatif yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan peluang seiring dengan kemajuan teknologi. Integrasi teknologi AI dalam pengalaman pembelajaran yang juga sudah diterapkan di Sampoerna University merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap lulusannya memiliki kemampuan dalam memaksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi di era disrupsi digital dan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. AI mampu mempercepat proses transformasi digital dengan memproses dan menganalisis data secara cepat, sehingga memungkinkan institusi untuk mengambil keputusan dengan lebih cerdas dan responsif. Selain itu, AI juga mengemban peran utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja manusia.

Terkait hal ini, Nabil Raihan Alfarizi selaku CEO SOM AI, menyatakan dengan kemampuan pencarian informasi yang cepat dan akurat, mahasiswa dapat terbantu dengan adanya AI untuk mengakses sumber referensi yang relevan dengan mudah, mempercepat proses penelitian, dan mengembangkan ide-ide baru. “SOM AI hadir sebagai teman yang sangat dekat dengan mahasiswa. Mahasiswa dapat berdiskusi dengan SOM AI untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan mereka dengan bahasa yang friendly, santai, dan tidak kaku. Mahasiswa cukup menuliskan pertanyaan yang sesuai konteks dan detail agar SOM AI bisa memberikan jawaban yang akurat. Dengan begitu, kami berharap dapat membantu mahasiswa dengan mudah menyelesaikan penelitiannya, dan lulus tepat waktu,” ungkap Nabil.
Feri Harjualianto selaku Chief Cyber Officer Peris.AI mengatakan bahwa AI menjadi alat penting dalam meningkatkan keamanan informasi dengan mendeteksi ancaman siber yang lebih cepat dan menganalisis pola perilaku yang mencurigakan. “Keamanan siber yang dipadukan dengan teknologi AI dapat diandalkan untuk memonitor jutaan serangan (threat detection) dengan efisien. Peris.AI menggunakan algoritma machine learning untuk menganalisis blok data yang masuk dan mengidentifikasi anomali yang terjadi, serta merespon serangan yang masif dan kompleks tersebut dengan cepat,” jelas Feri.
Peran pendidikan di era disrupsi digital sangatlah penting untuk memahami bahwa kolaborasi antara manusia dan AI adalah kunci untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi. “Sampoerna University memahami bahwa masa depan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi. Melalui kolaborasi antara pendidikan dan teknologi, kami membentuk SDM yang tangguh dan siap menghadapi masa depan yang penuh dengan disrupsi digital,” tutup Surya.