IndonesianJournal.id, Tangerang – Memasukin hari kedua berlangsungnya event kopi terbesar di Indonesia, Jakarta Coffee Week 2025, Jacoweek, antusias pengunjung sudah terlihat sejak siang hari. Menempati hall 3-3A ICE BSD, Tangerang, terlihat pengunjung yang terus memenuhi area pameran.
Menurut salah satu petugas tiketing dari Jacoweek 2025 yang ditemui tim redaksi Indonesian Journal, hingga sore menjelang magrib tadi jumlah pengunjung telah melebihi target harian pengunjung.
“Targetnya 10.000 pengunjung perhari. Tapi tiket yang kami siapkan buat hari ini, sebanyak 10.000 lembar sudah habis,” ungkap petugas tiketing yang enggan namanya disebut.
Berbagai kegiatan seru dilakukan mengisi keseruan perhelatan pencinta kopi yang memasuki tahun kesepuluhnya ini. Salah satunya adalah sesi talkshow yang dilakukan di tengah-tengah pameran, yang pada kesempatan Sabtu siang, (1/11) di isi dengan obrolan tentang penentuan harga untuk bisnis kopi serta memilih bahan terbaik hingga pemilihan sumber daya manusia. Dengan pembicara Taufan Mokoginta, pemenang Kejuaraan Sangrai Kopi Dunia (World Coffee Roasting Championship) tahun 2023 dan Uncle Jo.
Dalam sesi talkshow Uncle Jo menjelaskan, “Bisnis kopi tak melulu soal jago perkara kopi, karena kopi adalah bisnis yang sangat fariabel. Disarankan untuk mengikuti kelas bisnis kopi agar mengetahui bagaimana dasar berbisnis si biji nan wangi ini hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dan di Jacoweek ini menunjukkan seberapa kecilnya kita di antara banyaknya para pelaku bisnis kopi dan keanekaragaman kopi yang ditawarkan. Banyak belajar dari sini sih!”
Banyaknya bisnis kopi yang tidak bertahan lama merupakan salah satu contoh kurangnya pengetahuan bisnis kopi. Selain itu, solidnya tim juga menentukan bertahannya usaha kopi.
“Kita buka kelas untuk para roaster, dan kita sudah tentukan kelasnya. Kita punya standar dimana kemampuan mereka juga menentukan apakah dapat mengikuti kelas kami atau tidak, supaya apa yang kita ajarkan tidak terkesan memaksa atau diluar kemampuan partisipan. Untuk tahun depan kami ada kelas di 22 negara.” Ujar Taufan.
“Salah satu yang perlu dimiliki juga sejatinya apresiasi dari masyarakat. Aku udah cobain ragam kopi dari banyak negara, dan Indonesia nggak kalah. Maka dari itu, kita sangat membutuhkan apresiasi dari masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan pada kopi yang kita punya. Dengan begitu konsumsi kopi dalam negeri bisa semakin naik.”pungkas Taufan.
Didukung oleh Bank Mandiri, tahun ini perhelatan kopi terbesar di Indonesia ini mengusung tema ‘A Decade of Passion’ dengan menghadirkan lebih dari 200 brand terkait kopi dan teh, baik lokal maupun internasional, termasuk pemenang penghargaan, ahli kopi, produsen, dan distributor mesin kopi dan teh, serta petani kopi dari seluruh Indonesia.




