IndonesianJournal.id, Yogyakarta – Institut français d’Indonésie (IFI) memberikan gelar Officier dans l’Ordre des Arts et des Lettres kepada Garin Nugroho, salah satu penghargaan kebudayaan tertinggi Prancis. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Y.M. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, pada acara JAFF 2025 French Night pada Senin (1/12) di IFI Yogyakarta.
Sejak debut filmnya “Cinta dalam Sepotong Roti” (1990), Garin Nugroho terus-menerus mengeksplorasi dan mengembangkan bahasa sinematik. Film ikoniknya “Daun di Atas Bantal” menjadi film Indonesia pertama yang terpilih di Festival Film Cannes (Un Certain Regard) pada tahun 1998, membuka babak sejarah baru bagi sinema Indonesia di Prancis dan kancah internasional. Karyanya telah lama mendapat sambutan hangat dari penonton dan lembaga-lembaga Prancis. Pada 2018, “Memories of My Body” meraih penghargaan Montgolfière d’Or di Festival des 3 Continents di Nantes. Pada 2023, Musée du Quai Branly – Jacques Chirac mengundangnya ke Paris untuk mempresentasikan “Setan Jawa” sebagai konser sinematik berskala besar yang menggabungkan orkestra simfoni dan ensambel gamelan — sebuah pertemuan yang tak terlupakan antara warisan Indonesia dan ruang budaya Prancis.

“Karya sinematik Garin Nugroho serta perannya sebagai pemimpin dalam lanskap budaya Indonesia, telah menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sinema Asia Tenggara. Berkat keterlibatannya yang mendalam dengan Prancis, ia telah memperkuat hubungan antara komunitas film kita dan memperkuat kerja sama budaya antara kedua negara kita,” ujar Y.M. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN.