The Long Walk, Adaptasi Dari Novel Pertama Stephen King
IndonesianJournal.id, Jakarta – Bercerita tentang kondisi masa resesi ekonomi yang terjadi di Amerika, film yang diadaptasi di novel pertama dari Stephen King dengan judul yang sama, The Long Walk, film ini mulai tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada Kamis, 11 September.
Kondisi ekonomi Amerika yang tidak menentu saat itu, mempengaruhi kondisi moral masyarakatnya, sehingga pemerintah menyelenggarakan sebuah games yang bertujuan meningkatkan moral masyarakata. Games yang bertujuan menjadi simbol etos kerja keras masyarakat untuk mengembalikan kejayaan Amerika, berubah menjadi sebuah game yang mematikan.
Games yang pesertanya dipilih dari 100 orang pemuda Amerika ini diharuskan berjalan tanpa henti dengan kecepatan 4 mil perjam tanpa boleh melakukan keselahan. Bagi yang melakukan kesalahan 3 kali dalam satu jam langsung dieksekusi. Hingga, akhirnya tersisa hanya satu orang sebagai pemenangnya, dengan hadiah yang bisa dipilih sendiri oleh pemenangnya.
Disutradarai Francis Lawrence, tidak sekedar menggambarkan sebuah pertandingan. Lebih jauh film ini juga memberikan gambaran tentang bertahan dan perjuangan hidup. Dan dengan gamblang memtoret emosi dari setiap tokohnya, dari rasa ketakutan, rasa putus asa, hingga hubungan emosional antar peserta yang seiring waktu berubah menjadi ikatan yang menyedihkan.
“Sementara untuk opening dan ending-nya film ini membuka sisi dimana penonton bisa menginterpretasikan endingnya. Film ini juga bicara tentang kelas pekerja dan kelas menengah yang selalu tidak memiliki pilihan hidup. Secara acting bagus banget padahal mereka pemain baru. Tiap perjalanan punya cerita menarik dan drama masing-masing. Mulai dari yang sedih, seru, menjijikkan, marah, kecewa, dan sebagainya. Semua tersaji di sini. Meski panjang tapi gak mau terlewatkan gitu tiap scene-nya,” jelas salah satu undangan screening pada tim Indonesian Journal, Kota Kasablanka, Selasa (9/9).
