IndonesianJournal.id, Paris – Masih dalam rangkain peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis, La Cinémathèque française, salah satu lembaga film paling berpengaruh dan dihormati di dunia, menyelenggarakan “Panorama Sinema Indonesia”, sebuah pameran retrospektif besar yang didedikasikan untuk sinema Indonesia, digelar di mk2 Bibliothèque x Centre Pompidou dari tanggal 10 hingga 21 Desember. Program bersejarah ini didukung oleh Kedutaan Besar Prancis – Institut français d’Indonésie (IFI), Kementerian Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, dan Forum Lenteng.
Selain Fadli Zon, acara pembukaan pameran retrospektif yang digelar di Paris pada 10 Desember, juga dihadiri talenta Indonesia, seperti sutradara film Joko Anwar, Nia Dinata, Riri Riza, Aditya Ahmad (pemenang residensi Festival Cannes 2024), serta aktor-aktris seperti Christine Hakim, Asmara Abigail, dan Ario Bayu (ketua Festival Film Indonesia).
Program ini memberikan kesempatan langka bagi penonton Prancis dan internasional untuk menjelajahi Indonesia melalui film-filmnya: keragaman budayanya, narasi sosial yang terus berkembang, eksperimen kreatif, dan hubungannya dengan sejarah.
Mengutip dari siaran pers yang diterima tim redaksi Indonesian Journal, Kamis (11/12) yang mengungkapkan bahwa pameran sinema Indonesia ini merupakan tonggak sejarah yang penting.
“Hal ini tidak hanya menandakan pengakuan artistik, tetapi juga momen penting dalam visibilitas budaya: film-film Indonesia dipamerkan bersama karya-karya besar sinema dunia, dalam institusi yang pengaruhnya hingga ke luar Prancis. Retrospeksi ini menandai langkah baru dalam sirkulasi internasional warisan sinema Indonesia dan memperkuat dialog yang telah lama terjalin antara komunitas budaya Indonesia dan Prancis.”
