IndonesianJournal.id, Jakarta – Memasuki tahun 2026, dunia kecantikan mengalami pergeseran paradigma yang signifikan. Jika tahun 2025 kita belajar tentang pentingnya skin barrier, maka tahun 2026 adalah tentang efisiensi. Konsumen tidak lagi mencari ritual 10 langkah yang melelahkan, melainkan produk praktis yang mampu memberikan hasil instan sekaligus jangka panjang.
Pada sisi yang lain, konsumen juga menjadikan ritual skin care sebagai cara untuk merilis stress usai melakukan aktifitas seharian. Sehingga aroma dan tekstur yang dari produk yang dipakai akan mempengaruhi minat konsumen.
“Akan ada pergeseran fokus konsumen terhadap skin care dan cosmetik pada tahun 2026 nanti. Untuk skin care konsumen tidak lagi sekedar melihatnya sebagai ritual sehari-hari, tapi sudah menjadi salah satu cara menghilangkan stress,” ungkap Clara Insaniputri, Strategic Marketing Cosmax Indonesia, yang ditemui tim redaksi Indonesian Journal pada sebuah event pameran industri kecantikan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Clara mengungkapkan, pergeseran fokus konsumen ini menuntut para pelaku industri kecantikan untuk fokus pada formula dengan tekstur yang lebih beragam, dan pemilihan aroma yang memberi efek rileks. Namun dengan hasil akhir yang cepat dirasakan konsumen.
Hal yang berbeda pada pengguna kosmetik. Pada 2026 konsumen kosmetik akan memilih produk yang simple, easy to use namun tetap menuntut kwalitas yang baik. Seperti cushion dan moisturizing dalam satu kemasan, lipstick dalam satu palet yang juga bisa digunakan sebagai blush on atau cushion dan blush on dalam satu wadah.
“Tidak cuma fungsinya, Cosmax juga memikirkan tekstur produk dan juga kemasan. Sehingga meski simple tapi tetap terlihat menarik dan modern. Sesuai dengan pasar kosmetik tahun depan,” tutup Clara.

