x
News

Kopi Nusantara Bawa Cerita Sukses Dari Ajang World of Coffee (WoC) Jenewa

Kopi Nusantara Bawa Cerita Sukses Dari Ajang World of Coffee (WoC) Jenewa
  • PublishedJuly 15, 2025

IndonesianJournal.id, Jakarta – Kopi Nusantara berhasil mencatat potensi transaksi sebesar USD 7,61 juta atau setara Rp123 miliar pada pameran World of Coffee (WoC), yang berlangsung di Palexpo, Jenewa, Swiss pada 26-28 Juni 2025. Tingginya interaksi pengunjung dengan pelaku usaha kopi asal Indonesia selama tiga hari pameran menjadi bukti nyata ketertarikan pasar global terhadap keragaman cita rasa dan jenis kopi Indonesia.

Atase Perdagangan (Atdag) RI di Perwakilan Tetap RI (PTRI) Jenewa, Aritta Gracia Girsang mengatakan, di tengah ketatnya persaingan kopi di dunia, daya tarik kopi Indonesia semakin menguat di pasar ekspor. Untuk itu, Atdag RI di Jenewa memfasilitasi keikutsertaan para pelaku usaha kopi Indonesia di WoC 2025 untuk mempromosikan produk kopi unggulannya di Swiss.

“Kehadiran kopi Nusantara di pameran World of Coffee disambut hangat dan antusias di Jenewa. Cita rasa kopi Indonesia yang kaya sudah memiliki reputasi yang baik di kalangan konsumen Eropa, terutama di Swiss yang merupakan salah satu hub kopi terbesar di Eropa. Negara ini merupakan salah satu negara pengimpor green bean sekaligus pengekspor roasted coffee terbesar di wilayah Eropa,” ungkap Aritta.

WoC Jenewa 2025 menandai partisipasi kedua Kementerian Perdagangan dalam WoC edisi Eropa setelah sebelumnya turut pada WoC Athena 2023. Pada keikutsertaan kali ini, Paviliun Indonesia menghadirkan 10 pelaku usaha kopi Indonesia, yaitu 5 di antaranya dipilih melalui kurasi ketat dari Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag RI, sedangkan 5 peserta lainnya dipilih oleh Atase Perdagangan di PTRI Jenewa dari penjaringan inovasi produk dan penggiat kopi di wilayah Swiss dan kawasan Eropa. Kesepuluh pelaku usaha tersebut, yaitu Sumber Kurnia Alam, Putra Gayo International, Aneka Pangan Internasional (XTRAT), Koperasi Pemasaran Komoditi Kopi Papua (KOPPA), Alko Sumatra Kopi, Kula Sapta Niaga, Pasar Indonesia AG, Ombak Coffee, Warung Kopi Swiss, dan Meramanis Coffee Roaster.

Aritta menjelaskan, kurasi dilakukan untuk memastikan kualitas dan daya saing di pasar internasional. “Kurasi kali ini berhasil membawa produsen-produsen kopi unggulan Indonesia dan juga berhasil menyuguhkan variasi, inovasi, dan diversifikasi produk turunan kopi siap saji yang sudah dapat diekspor oleh Indonesia. Hal ini menjadi terobosan dan aspek promosi penting bagi masa depan industri kopi Indonesia,” ungkapnya.

Perwakilan dari KOPPA, Daru Handoyo menilai, keunggulan kopi Indonesia tidak hanya terletak pada cita rasanya yang kuat, tetapi juga pada kepedulian para penggiat kopi terhadap kelestarian lingkungan. Aspek keberlanjutan ini tentunya menjadi nilai tambah dan daya tarik yang besar bagi pasar Swiss.

“Pameran ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkenalkan kopi kami. Saya berharap masyarakat dunia dapat lebih mengenal dan menghargai kopi lokal dari Indonesia, terutama kopi dari Papua yang diproduksi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan,” ujar Daru.

Selama beberapa tahun terakhir, ekspor kopi Indonesia ke Swiss dan kawasan Eropa mengalami tren peningkatan positif. Pada periode Januari—Mei 2025, dari keseluruhan ekspor nonmigas Indonesia ke Swiss, produk kopi menyumbang angka USD 6,9 miliar, meningkat 267 persen dari periode yang sama tahun lalu yang senilai USD 1,9 miliar. Hal ini turut diperkuat dengan meningkatnya minat importir wilayah Eropa terhadap kopi spesial, organik, dan kopi dari sistem perdagangan berkelanjutan yang menjadi keunggulan kopi Indonesia.

 

Written By
Tim Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!